Saya tipikal pribadi yang cermat, saya selalu bertanya “Mengapa?”
Begitu juga dengan kehidupan pribadi saya, saya terlahir dengan penuh
perasaan ketidak adilan, ketidak adilan di dalam dunia.
Saya selalu bertanya, mengapa harus saya yang selalu mengalah?
Mengapa harus saya yang harus berkorban untuk orang lain?
Mengapa aku
begitu cepat menerima mereka yang mengecewakan saya?
Tapi mengapa juga,
saya sesekali bisa mengingat kekecewaan yang saya terima dari mereka?
Saya selalu bertanya, mengapa semua ketidak adilan selalu saya terima?
Mungkin kehidupan saya tidak lebih hancur dari orang lain, namun
bagiku posisiku seperti mati salah, hidup-pun salah. Karena apapun yang
saya lalukan akan selalu salah, dan untuk segala pendapat mereka itu,
saya hanya bisa menerima dan mengalah lagi. Serasa saya tidak bisa
membela diri saya sendiri, terkadang saya juga bertanya : apakah saya
tidak patut dibela?
Tapi di lain waktu saya befikir kalau saya telah di bela oleh Bapa yang kekal yaitu Yesus. Dan buat setiap pertanyaan “mengapa?” hanya ada satu jawaban : itu karunia bagi saya, karunia menderita.
Tapi di lain waktu saya befikir kalau saya telah di bela oleh Bapa yang kekal yaitu Yesus. Dan buat setiap pertanyaan “mengapa?” hanya ada satu jawaban : itu karunia bagi saya, karunia menderita.
Tuhan sedang ajarkan saya untuk terus hidup bersyukur dan
mengandalkan kekuatanNya saja. Terkadang memang saya tidak bisa
menerima, tetapi Yesus berjanji akan selalu bersama-sama dengan saya.
Dan sampai saat ini, Yesus yang menjadi satu-satunya alasan saya harus
bertahan dan menang. Karena Yesus adalah sahabat yang akan selalu
menyertai sahabatnya.